Assalamu'alaykum.. ^_^
Bismillahirrahmanirrahim
Belajar tafsir yuuuuk.. ^_^
“Sesunggunya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri
peringatan atau tidak, mereka tidak akan (begitu saja) beriman.” (6)
Allah Subhanahu Wata’ala telah mengunci mati hati dan pendengaran
mereka, penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka-lah siksa yang amat
berat.” (7)
PENJELASAN KATA
كَفَرُوْا) (Kafaruu :
Kufur secara bahasa adalah menutupi dan ingkar. Sedangkan menurut
istilah syari’at, Kufur adalah mendustakan Allah Ta’ala dan apa-apa yang
dibawa oleh para Rasul-Nya, baik secara keseluruhan atau sebagiannya.
[1]
(سَوَاءُ) Sawaa’un[2] : Sama saja antara mereka di beri
peringatan atau tidak, hal itu tak ada gunanya karena Allah Subhanahu
Wata’ala telah memutuskan mereka tak akan mendapatkan hidayah.
(ءَأَنْذَرْتَهُمْ) A’andzartahum, Al-indzaar : Menakut-nakuti (memberi
peringatan) akan akibat kekafiran, kezhaliman dan berbuat kerusakan.
(خَتَمَ اللهُ) Khatama[3] Allaah : Khatam artinya mengunci mati, kata
Khatam dan Thaba’ berarti satu makna, yaitu mengunci dan memberi stempel
pada sebuah bejana agar tidak diketahui apa isinya dan tidak bisa
dibuka yang menyebabkan perubahan isinya.
(غِشَاوَةٌ) Al-Ghisyaawah : Tertutup pada sesuatu yang diharapkan, tak ada yang bisa menyentuhnya.
(عَذَابٌ) Al-‘Adzaab : Rasa sakit yang menghilangkan kenikmatan hidup dan kesenangannya.
MAKNA AYAT 6-7 SECARA UMUM
Sesudah Allah Subhanahu Wata’ala menyebutkan tentang ahli Iman, taqwa,
hidayah dan keberuntungan, maka selanjutnya disini Allah Subhanahu
Wata’ala menuturkan tentang ahli Kafir, sesat dan kerugian. Sehingga
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman : (إنّ الذين كفروا) “Sesungguhnya
Orang-orang Kafir…”. Dalam hal ini, Allah Subhanahu Wata’ala
memberitahukan tentang ketidaksediaan mereka untuk beriman , karena itu
sama saja antara mereka diberi peringatan atau-pun tidak.
Alsannya, bahwa ketentuan Allah Subhanahu Wata’ala telah berlaku untuk
menutup hati mereka sehingga tidak bisa memberikan pemahaman, menutup
telinga-telinga mereka sehingga tidak bisa mendengar kebenaran, dan
meletakkan penutup pada mata-mata mereka sehingga mereka tidak mampu
melihat. Hal itu akibat dari sombong, ingkar serta kekafiran mereka yang
melampaui batas, karena itulah mereka pantas mendapatkan siksaan yang
berat. Inilah keputusan Allah Subhanahu Wata’ala untuk selamanya atas
orang-orang yang ingkar, sombong dan berketetapan untuk ada pada
kekafiran.
PELAJARAN YANG DAPAT DI AMBIL
Diantara petunjuk dari kedua ayat ini adalah :
Penjelasan tentang ketentuan Allah Subhanahu Wata’ala atas mereka
yang ingkar, sombong dan terus dalam kekafiran, bahwa Allah Subhanahu
Wata’ala menghalang-halangi mereka dari petunjuk ; yaitu dengan
mematikan sensitivitas indera-indera mereka sehingga mereka tidak mampu
menggunakannya untuk memperoleh petunjuk dan keimanan.
Memberi
peringatan akan bahaya kekafiran, kedzaliman dan perbuatan merusak yang
menyebabkan seseorang mendapat siksaan yang sangat berat.
[1] Kufur juga bisa diartikan mengingkari nikmat dan jasa baik, seperti
yang dijelaskan dalam hadits, bahwa wanita-wanita itu mengingkari suami
dan jasa baik orang lain.
[2] Sawaa’un, artinya sama saja
antara member peringatan kepada mereka atau tidak dalam hal mereka tidak
akan beriman. Arti ini termasuk hal umum yang berkonotasi khusus, sebab
tidak semua orang kafir enggan untuk beriman. Tetapi yang dimaksudkan
dalam ayat ini adalah mereka yang sudah ditetapkan menjadi celaka sejak
zaman ajali, diantaranya Abu Lahab, Abu Jahal, Uqbah Dll.
[3] Al-khatm arti aslinya adalah menutup pada bejana, megunci buku di dalam laci, dan yang semisalnya.
..:: WALLAHU ‘ALAM ::..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar